Menjaga harapan di masa-masa sulit memang tidak mudah, namun kamu perlu tetap semangat agar mampu menjalani hidup dengan semangat. Untuk nyalakan semangat, kamu bisa belajar dari cerita-cerita nabi, dear. Kemampuanmu dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian akan menjadikanmu pribadi yang lebih baik. Yuk, simak dulu empat cerita nabi berikut ini untuk nyalakan semangat dan #BegerakHidupkanHarapan!

 

Gigih mencapai tujuan seperti Nabi Yakub

Gigih merupakan sikap terpenting yang harus ada pada diri setiap orang. Sebab, sikap gigih membuatmu akan tetap memperjuangkan tujuan terlepas dari cobaan atau rintangan yang dihadapi. Kegigihan mencapai tujuan bisa kamu pelajari dari cerita Nabi Yakub, nabi ke-10 yang melanjutkan dakwah orang tuanya, Nabi Ishak AS, serta kakeknya, Nabi Ibrahim AS.

Kegigihan Nabi Yakub tampak jelas saat ia diminta oleh sang ayah untuk menemui pamannya, Laban, dan menikah dengan anak sang paman. Setelah menempuh perjalanan berat melewati gurun pasir disertai angin dan badai yang kencang, Nabi Yakub akhirnya tiba di rumah Paman Laban dan disambut dengan hangat. Saat mengobrol, ia menyampaikan pesan sang ayah untuk dinikahkan dengan anak Laban. Laban mempunyai dua anak perempuan yang cantik, Laiya dan Rahil.

Permintaan itu diterima oleh Laban, namun dengan syarat mas kawin berupa bekerja selama tujuh tahun di peternakannya. Nabi Yakub pun memenuhi syarat tersebut dan setelah tujuh tahun bekerja, ia meminta untuk menikah dengan Rahil. Namun, sang paman justru memintanya menikahi Laiya yang merupakan kakak Rahil. Nabi Yakub baru boleh menikahi Rahil jika bersedia kembali bekerja selama tujuh tahun lagi di peternakan.

Gigih ingin menikahi Rahil, Nabi Yakub pun mematuhi permintaan pamannya. Setelah menikah dengan Laiya, Nabi Yakub kembali bekerja selama tujuh tahun untuk menikah dengan Rahil. Semangat dan kegigihan Nabi Yakub pantas ditiru agar kamu bisa mencapai tujuan terlepas dari cobaan yang menghadang.

 

Belajar mengakui kesalahan dari Nabi Yunus

Orang yang berjiwa besar adalah orang yang berani mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan tidak akan membuatmu rendah, justru menunjukkan bahwa kamu cukup bijak untuk berani menyadari kesalahan dan ingin menjadi orang lebih baik. Kisah Nabi Yunus yang selalu bersabar dan senantiasa memohon ampun dan petunjuk kepada Allah SWT mengajarkan pentingnya mengakui kesalahan untuk semakin mendekatkan diri dan kembali kepada-Nya.

Nabi Yunus pernah meninggalkan kaumnya karena rasa marah dan putus asa. Sadar akan kesalahannya, Nabi Yunus terus memohon ampun, mengucapkan kalimat tauhid, dan bertasbih sebagai wujud pengakuan atas dosa yang diperbuat. Beliau mengakui kesempurnaan Allah SWT dari segala kekurangan dan kelemahannya sebagai manusia.

Hingga sekarang, doa Nabi Yunus masih terus dipanjatkan. Doa ini berbunyi, “Laa ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu min adz-dzolimin.” Doa ini memiliki arti, “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim.”

 

Nabi Ayub ajarkan pentingnya kesabaran dalam menjalani hidup

Nabi Ayub terkenal sebagai manusia dengan tingkat kesabaran yang mendapat pujian dari Allah SWT. Dikenal karena kepribadiannya yang sangat sabar, kamu bisa belajar dari cerita Nabi Ayub jika sedang menghadapi masalah yang berat, dear.

Allah SWT memberikan Nabi Ayub banyak nikmat. Ia diberkahi dengan banyak anak, berjumlah 12 dan semuanya adalah laki-laki. Beliau juga diberi nikmat berupa harta kekayaan yang melimpah, berbagai ternak, dan istri cantik yang soleh dan setia. Namun, semua kenikmatan ini tidak lantas menjadikan Nabi Ayub sebagai pribadi yang sombong. Nabi Ayub justru menggunakan nikmat yang ia peroleh untuk membantu dan menolong orang lain.

Kesabaran Nabi Ayub diuji oleh Allah SWT saat beliau berusia 51 tahun. Hari pertama, beliau tiba-tiba mengalami penyakit kulit yang menyebabkan nanah keluar dari kulitnya di sekujur tubuh. Hari kedua, beliau kehilangan kedua belas anaknya karena tiba-tiba atap rumahnya roboh saat sedang makan. Hari ketiga, Allah SWT mendatangkan hama dan badai sehingga semua ternak yang dimilikinya mati. Jadi, hanya dalam tiga hari, kehidupan Nabi Ayub berubah total.

Diberi cobaan oleh Allah SWT seperti itu selama 18 tahun, Nabi Ayub tidak pernah sekalipun mengeluh kepada-Nya. Beliau terus bersyukur dan bersabar, hingga pada akhirnya di usia 71 tahun, setelah melewati 20 tahun cobaan, Allah SWT memunculkan mata air di bawah tempat tidur Nabi Ayub dan memerintahkan beliau untuk mandi dengan air itu. Allah SWT juga memberkahi beliau dengan kekayaan dan karunia anak yang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan 20 tahun lalu.

 

Menjaga harapan di kala sulit seperti Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW telah menerima cobaan dari Allah SWT bahkan sebelum beliau lahir. Ayah Nabi Muhammad SAW meninggal saat beliau masih dalam kandungan, lalu di usia enam tahun ibunya juga meninggal, dan di usia delapan tahun beliau juga kehilangan kakeknya yang merawat dan menyayanginya.

Sebatang kara, Nabi Muhammad SAW kemudian dibawa oleh pamannya, Abu Thalib. Selama hidupnya, beliau menghadapi banyak cobaan, mulai dari menjadi orang buangan di kalangan rakyatnya hingga harus melihat sendiri bagaimana orang-orang terkasihnya disiksa secara kejam.

Namun, berbagai cobaan berat tersebut tidak membuat Nabi Muhammad SAW kehilangan iman. Beliau tetap teguh dalam kesabaran, doa, dan perjuangan. Menghadapi bahaya, beliau terpaksa harus berhijrah, meninggalkan kota kelahiran, komunitas, dan kenyamanan Mekkah.

Sesampainya di Madinah, Allah SWT memberi beliau banyak berkah. Nabi Muhammad SAW memiliki rumah, keluarga, komunitas, dan kebebasan beragama. Mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, Nabi Muhammad SAW tetap bertahan dalam iman dan berjuang dengan cara yang menyenangkan Allah SWT. Sepanjang hidupnya, beliau berdiri teguh dan tulus, mengajarkan #BergerakHidupkanHarapan yang sesungguhnya.

 

Nah, itu dia, ladies, keempat cerita nabi untuk nyalakan semangat dan #BergerakHidupkanHarapan. Lewat #BergerakHidupkanHarapan, Wardah mengajak masyarakat Indonesia dan konsumen setia Wardah untuk menebarkan lebih banyak manfaat dan berani memulai hal baru penuh makna.

Recommended For You

Last Articles