Mewujudkan impian bukanlah hal mudah. Terkadang, apa yang sudah dicita-citakan sejak lama harus kandas karena situasi. Jika sudah demikian, apa yang harus dilakukan? Inilah cerita Sabrina Anggraini yang tak pantang menyerah #BergerakHidupkanHarapan dalam wujudkan impian.
Berawal dari kegemaran main ke warnet
Ketertarikan Sabrina di bidang IT dimulai saat dirinya duduk di bangku SMA. Kala itu, ia lebih memilih untuk pergi ke warnet jika memiliki sisa uang saku. Kebiasaan tersebut kemudian membuat Sabrina menyadari bahwa internet bisa menghubungkannya dengan dunia.
Hobi main ke warnet kemudian membuat Sabrina semakin tertarik mendalami teknologi. Hingga akhirnya, lulus dari bangku SMA, ia memilih untuk mengambil jurusan Ilmu Komputer di UGM Yogyakarta. Tak disangka, interaksinya dengan dunia IT terus berlanjut sampai kini ia melanjutkan studi di System Design and Management, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat sekaligus merintis bisnis di bidang user experience.
Lanjutkan kuliah S2 di MIT untuk tingkatkan skill
MIT adalah kampus impian bagi para mahasiswa rumpun engineering, termasuk IT. Tentu tidak mudah untuk bisa menjadi mahasiswa di sana, terlebih bagi Sabrina. Pasalnya, kontribusi perempuan di dunia IT sendiri masih sangat rendah. Jumlah mahasiswi IT di MIT bahkan tak lebih dari 20% total mahasiswa aktif.
Sebelum akhirnya terbang ke Boston, Sabrina sempat menelan pil pahit. Beberapa kali mendaftar, ia ditolak kampus yang dituju. Begitu juga saat apply beasiswa, banyak yang tidak membuka lowongan karena sedang dalam masa pandemi. Meski begitu, ia tak pantang menyerah dan kemudian mencoba lagi hingga lolos ke MIT.
Bagi Sabrina, tujuan utama kuliah atau mengenyam bangku pendidikan adalah untuk meningkatkan skill diri. Selain itu, kuliah juga membantunya untuk bisa memperluas networking.
Percaya bahwa ada banyak pintu kesempatan di dunia
Apa yang membuat Sabrina Anggraini tak pantang menyerah? Ternyata, ia memiliki keyakinan bahwa, “Ada banyak sekali pintu kesempatan di dunia. Pintu yang tertutup akan membuka banyak pintu lain.”
Ia mengakui bahwa bicara saja memang mudah. Namun, saat ia harus menghadapi kegagalan pun tetap merasa sedih dan bimbang. Hanya saja, Sabrina tidak membiarkan dirinya larut dalam perasaan dan emosi negatif tersebut. Ia kemudian memacu diri untuk mencoba kesempatan lain. Baginya, kesempatan itu pasti ada, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Tak cukup hanya usaha, tapi juga berdoa dan pasrah
Selain mencoba berbagai kesempatan yang ada, Sabrina juga tak lupa untuk berserah. Menurut perempuan kelahiran Jakarta tersebut, “Usaha saja tidak cukup, harus diimbangi dengan doa dan pasrah.” Sebab, bagaimanapun juga yang menentukan hidup manusia adalah Tuhan.
Sabrina juga mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya selalu menekankan pentingnya pendidikan. Oleh karenanya, ia tidak pernah menyerah pada mimpinya untuk lanjut kuliah. Ia juga selalu mengingat pesan ibundanya untuk bisa menjadi perempuan yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Kemandirian tersebut salah satunya diwujudkan dengan menempuh studi lanjut. Sebab, dengan belajar, ia bisa mendapatkan banyak skill untuk hidup mandiri.
Melihat pendidikan sebagai alat untuk menjadi lebih baik dan membantu orang lain
Selain dunia IT, Sabrina Anggraini memang memiliki ketertarikan di bidang pendidikan. Perempuan yang pernah mengikuti ajang kecantikan tersebut menganggap bahwa pendidikan merupakan sebuah alat untuk menjadi lebih baik lagi. Menurutnya, dengan menempuh pendidikan, maka kualitas diri menjadi lebih baik.
Saat kualitas diri menjadi lebih baik, maka kesempatan untuk membantu orang lain pun makin besar. Ia bisa mengajarkan skill yang dimilikinya kepada orang lain atau memanfaatkan ilmu yang didapat untuk membuka lapangan pekerjaan. Sabrina menambahkan, pendidikan tidak harus didapat dari sekolah, pengalaman hidup sehari-hari juga bisa menjadi guru terbaik.
Dari cerita Sabrina Anggraini di atas, bisa dipahami bahwa hidup tidak selalu mulus dan sesuai keinginan. Ada kalanya kamu merasa sedih dan bimbang. Walau begitu, bukan berarti menyerah menjadi jalan keluar. Dengan tetap berusaha, berdoa, dan berpasrah, pasti kamu akan lebih dekat pada hasil terbaik. Tetap semangat ya, dear!