Beauties, tidak sedikit orang sering keliru mengira fungal acne sebagai bruntusan karena bentuknya yang sama-sama kecil dan merata di kulit. Padahal keduanya berbeda penyebab dan cara mengatasinya, lho! Penting bagi kamu untuk mengetahui perbedaan keduanya agar tidak salah untuk mengatasinya. Simak artikel ini untuk mengetahui perbedaan fungal acne dan bruntusan beserta cara mengatasinya! 

Apa Itu Bruntusan?

Bruntusan adalah kondisi kulit ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil yang warnanya hampir sama dengan kulit. Bruntusan biasanya disebabkan oleh penyumbatan pori-pori akibat minyak berlebih, sel kulit mati, atau iritasi ringan.

Umumnya bruntusan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi membuat tekstur kulit terasa kasar dan tampak kusam. Kalau tidak ditangani dengan benar, bruntusan dapat bertahan lama dan membuat skincare sulit terserap di kulit dengan baik.

Ciri-ciri Bruntusan

Berikut ini beberapa ciri dari bruntusan, antara lain:

Berbentuk bintik kecil merata.

Tidak menimbulkan rasa nyeri atau peradangan.

Warnanya mirip dengan kulit.

Tekstur wajah terasa kasar dan membuat kulit kusam.

Apa Itu Fungal Acne?

Fungal acne atau dikenal juga sebagai malassezia folliculitis adalah peradangan folikel rambut akibat pertumbuhan berlebih jamur malassezia pada kulit. Bentuknya mirip jerawat kecil dan sering disalahartikan sebagai bruntusan.

Namun, penyebab utama fungal acne adalah jamur, bukan bakteri atau penyumbatan pori. Kondisi ini lebih sering muncul pada kulit yang lembap atau sering berkeringat, ya.

Ciri-ciri Fungal Acne

Beberapa ciri-ciri dari fungal acne yang perlu diketahui.

Berbentuk papula kecil tapi bentuknya seragam.

Sering disertai rasa gatal.

Umumnya muncul di area dahi, dada, dan punggung.

Bisa bertambah parah kalau kulit terlalu lembap atau penggunaan skincare terlalu oklusif.

Perbedaan Fungal Acne dan Bruntusan

Setelah mengetahui ciri-ciri dari fungal acne dan bruntusan, kamu juga perlu mengetahui perbedaan keduanya, mulai dari penyebab, gejala, bentuk, dan letaknya.

Penyebab

Bruntusan biasanya muncul akibat produksi minyak berlebih, penumpukan sel kulit mati, atau iritasi ringan dari skincare maupun faktor lingkungan. Sementara itu, fungal acne disebabkan oleh pertumbuhan jamur malassezia yang berlebihan. Umumnya, fungal acne dipicu oleh kondisi kulit yang terlalu lembap atau penggunaan produk berminyak yang mendukung perkembangan jamur tersebut.

Gejala

Bruntusan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, hanya membuat kulit terasa kasar. Sementara itu, fungal acne hampir selalu disertai dengan rasa gatal yang mengganggu, bahkan bisa terasa perih kalau digaruk atau iritasi.

Bentuk

Bruntusan muncul sebagai bintik kecil merata dengan warna yang sama dengan kulit. Sebaliknya, fungal acne berbentuk papula kecil yang seragam, menyerupai jerawat meradang ringan. Sekilas fungal acne tampak seperti jerawat berukuran kecil yang banyak dan menumpuk.

Letak

Bruntusan lebih sering muncul di wajah, terutama pipi, dahi, dan dagu. Sementara fungal acne bisa muncul di wajah, tetapi juga sering terlihat di area lain seperti dada, punggung, dan bahu. Ini terjadi karena folikel rambut di area tersebut mudah terinfeksi jamur.

Cara Mengatasi Fungal Acne dan Bruntusan

Untuk mengatasi fungal acne dan bruntusan, kamu perlu melakukan cara yang berbeda. Dengan memahami cara penanganan yang sesuai, kulit bisa kembali bersih dan sehat.

Mengatasi Bruntusan

Untuk mengatasi bruntusan, kunci utamanya adalah menjaga kebersihan pori dan mencegah penyumbatan. Berikut cara mengatasi bruntusan yang tepat.

Membersihan wajah secara rutin: gunakan pembersih wajah yang gentle dan lakukan dua kali sehari agar minyak dan kotoran tidak menumpuk di kulit wajah.

Melakukan eksfoliasi: pilihlah produk dengan kandungan AHA dan BHA. Kandungan AHA seperti glycolic acid mampu mengangkat sel kulit mati di permukaan. Kandungan BHA mampu membersihkan pori-pori dari dalam.

Gunakan skincare atau makeup non-comedogenic: gunakan skincare dan makeup yang berlabel non-comedogenic. Produk jenis ini diformulasikan agar tidak menyumbat pori-pori sehingga meminimalisir munculnya bruntusan.

Perhatikan gaya hidup: perlu tidur cukup, minum air yang cukup, serta mengurangi konsumsi makanan berminyak sehingga kulit lebih sehat.

Mengatasi Fungal Acne

Untuk fungal acne, fokus perawatannya adalah dengan menekan pertumbuhan jamur dan menjaga kondisi kulit tetap seimbang.

Menggunakan produk antijamur: gunakan produk dengan kandungan, seperti ketoconazole, sulfur, atau zinc pyrithione untuk menghambat pertumbuhan jamur.

Hindari skincare terlalu oklusif: produk skincare dengan tekstur terlalu berminyak atau rich bisa memperburuk fungal acne.

Jaga kelembapan kulit: jaga kelembapan kulit dengan memilih pelembap bertekstur watery. Kulit pun tetap terhidrasi dengan baik tanpa terasa terlalu lembap.

Menjaga kebersihan tubuh: menjaga kebersihan tubuh juga penting. Setelah beraktivitas dan mengeluarkan banyak keringat, sebaiknya segera mandi agar jamur tidak mudah berkembang.

Jangan Sampai Salah Perawatan

Membedakan fungal acne dan bruntusan memang sedikit tricky. Namun, dengan memahami perbedaan fungal acne dan bruntusan  sangat membantu kamu dalam menentukan perawatan yang tepat. Ingat, setiap kondisi kulit punya karakteristik berbeda sehingga perawatannya juga tidak bisa disamakan.

Dengan memilih produk yang sesuai dan perawatan yang konsisten, kulit bisa kembali halus dan sehat. Jadi, pastikan kamu tidak salah langkah, ya, Beauties!

 

Kamu juga ingin tahu tentang apakah bruntusan bisa hilang sendiri? Kamu bisa membacanya di website Wardah Beauty, ya.

Seorang wanita sedang memencet jerawat

Recommended For You

Last Articles