Beauties, pernahkah kamu merasa kulit wajah tiba-tiba terasa kasar atau muncul bintik-bintik kecil? Kondisi ini dikenal dengan sebutan bruntusan. Meski tidak selalu menimbulkan rasa sakit, bruntusan bisa mengganggu penampilan dan membuat makeup kurang menempel sempurna di wajah. Penting bagi kamu untuk mengetahui penyebab bruntusan di wajah dan cara mengatasinya dengan tepat. Yuk, baca penjelasannya di artikel ini!
Bruntusan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil dan biasanya warnanya sama dengan kulit. Bruntusan bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penyumbatan pori-pori, alergi, hingga reaksi iritasi ringan. Berbeda dengan jerawat meradang, bruntusan biasanya tidak disertai dengan rasa nyeri, tapi tetap membuat kulit terasa kasar ketika disentuh.
Sebelum mencari tahu cara mengatasinya, penting bagi kamu untuk mengenali berbagai pemicu munculnya bruntusan. Dengan begitu, cara pencegahannya pun bisa dilakukan sejak dini agar tidak semakin parah. Berikut beberapa faktor utama penyebab bruntusan yang perlu diperhatikan.
Ketika sel kulit mati tidak terangkat dengan baik, pori-pori menjadi tertutup. Lama-kelamaan, hal ini memicu munculnya bintik kecil yang membuat kulit terasa kasar.
Kulit berminyak menghasilkan sebum lebih banyak. Kalau tidak dibersihkan dengan benar, minyak ini bercampur dengan kotoran sehingga pori lebih mudah tersumbat dan menimbulkan bruntusan.
Beberapa orang mungkin sensitif terhadap kandungan tertentu dalam skincare, makeup, atau bahkan makanan. Reaksi alergi ini bisa memunculkan bruntusan.
Tidak membersihkan wajah setelah beraktivitas membuat debu, keringat, dan polusi menempel di kulit. Akibatnya, pori-pori tersumbat dan bruntusan lebih mudah muncul.
Produk skincare atau makeup yang memiliki formula comedogenic atau terlalu berat, dapat menyebabkan sumbatan pada pori-pori. Hasilnya, kulit menjadi lebih mudah bruntusan.
Polusi udara, debu, paparan sinar matahari, dan keringat berlebih bisa memperparah kondisi kulit. Kalau tidak segera dibersihkan, partikel-partikel tersebut bisa masuk ke dalam pori-pori dan memunculkan bruntusan.
Untuk menghilangkan bruntusan, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
Gunakan pembersih wajah sesuai jenis kulit. Lakukan setiap dua kali sehari agar pori-pori tetap bersih dan bebas sumbatan.
Lakukan eksfoliasi satu hingga dua kali seminggu menggunakan produk yang gentle. Produk eksfoliasi yang mengandung AHA dan BHA. AHA bisa membantu mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit. Selain itu, kandungan BHA bekerja membersihkan pori lebih dalam.
Gunakan skincare dan makeup yang berlabel non-comedogenic. Produk ini diformulasikan agar tidak menyumbat pori-pori. Dengan begitu, risiko munculnya bruntusan bisa diminimalisir. Selain itu, produk yang berlabel non-comedogenic mampu menjaga kulit tetap sehat meski memakai makeup setiap hari.
Untuk mengatasi bruntusan, kamu bisa mengurangi konsumsi makanan berminyak dan manis. Selain itu, kamu perlu cukup tidur dan minum air putih agar kulitmu lebih sehat.
Memencet bruntusan bisa menyebabkan iritasi, infeksi, atau bahkan meninggalkan bekas luka. Kamu bisa menggunakan skincare untuk menghilangkan bruntusan. Gunakan skincare yang sesuai dengan jenis kulitmu dan lakukan dengan konsisten agar hasilnya maksimal, ya.
Bruntusan bisa muncul karena banyak faktor, mulai dari pori-pori tersumbat, penumpukan sel kulit mati, hingga reaksi skincare tertentu. Untuk mengatasinya, penting untuk menjaga kebersihan kulit dengan membersihkan wajah dengan benar, memilih produk skincare yang formulanya ringan dan non-comedogenic, serta rutin eksfoliasi sesuai kebutuhan kulit.
Selain itu, kamu bisa menggunakan pelembap dan sunscreen agar skin barrier tetap kuat. Kamu perlu melakukan beberapa cara tersebut secara konsisten agar tekstur kulit lebih halus, sehat, dan bebas bruntusan.
Untuk memahami lebih dalam perbedaan antara jerawat dan bruntusan, kamu bisa membaca artikel tentang perbedaan jerawat dan bruntusan sebagai panduan tambahan, ya.